Minggu, 14 Mei 2017

NILAI FILOSOFI KAULINAN URANG LEMBUR


Biasanya permainan kaulinan dilaksanakan  menjelang sore, di halaman rumah, pematang sawah atau lapangan berukuran besar. Selain sekedar permainan kaulinan Sunda nilai-nilai filosofis yang sangat mendidik. Ada banyak nilai-nilai pendidikan yang menumbuhkembangkan dimensi kecerdasan anak, lebih mengutamakan kelompok dan kebersamaan, sederhana, dan memiliki nilai-nilai perilaku filosofi. Nilai kearifan lokal tertanam pada permainan ini. Bentuk permainan tradisional merupakan juga salah satu bentuk ketahanan budaya. 

1.      Main Boy boyan 

Gambar permainan boy-boyan


Kalau yang ini, pasti ingat dong permainan apa? Ya, betul boy-boyan. Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu. Biasanya diambil dari pecahan genting atau porselen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai.
Nilai filosofis dari permaianan mengajak untuk bekerjasama.  

2.      Main Poces (Kelereng)  
Permainan tradisional satu ini termata favorot bagi anak-anak laki-laki jaman dulu. Yaaa.. Maen poces (kelereng) merupakan permainan tradisional yang biasanya dilaukan oleh tiga atau lebih anak-anak. Semakin banyak kamu menang, semakin banyak pula kesempatan meraih sebanyak mungkin kelereng dari temanmu.

Gambar anak-anak bermain kelereng
Permainan ini mengajarkan kita untuk selalu fokus pada apa yang ingin dicapai dan diraih.
  
3.      Kaulinan Paciwit-ciwit Lutung
 
Gambar anak-anak sedang bermain paciwit-ciwit lutung
Kaulinan Paciwit-ciwit Lutung tak semata-mata menggambarkan aktivitas saling mencubit di ujung lengan, tetapi kata lutung jadi kunci makna kepongahan sikap yang selalu ingin berkuasa. Si lutung selalu berada di atas tangan siapa pun. Paciwit-ciwit Lutung juga merupakan ekspresi satu rasa soal kejujuran dan suratan betapa jadi juragan dan bawahan, juga adalah menikmati nasib sepenanggungan.

➽ Arti dari permianan ini orang yang serakah dalam hal kekuasaan memiliki sifat seperti Lutung yang ingin selalu berkuasa. Harapannya anaka-anak menjadi berusaha untuk tidak menjadi orang yang serakah.
  
4.      Kaulinan Perepet Jengkol
Gambar permainan prepet jengkol
Permainan Perepet Jengkol berisi keriangan dan guyonan akan penderitaan hidup karena seseorang terbebani pemukul kentongan dan si penderita menjerit-jerit menahan sakit. Maksudnya, kondisi yang saat ini dihadapi jangan sampai menghilangkan kreativitas kita dalam berkarya. Buktinya, walau dalam kesusahan, kaulinan ini justru muncul dengan nuansa riang dan guyonan.

5.      Main Bebentengan 
 
Gambar anak sedang bermain babentengan
Biasanya permainan inin dilakukan menjelang sore. Bebentengan merupakan permainan yang dilakukan oleh dua grup. Masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Setiap grup memilih suatu tempat sebagai markas. Biasanya sebuah tiang, batu, atau pilar sebagai 'benteng'. 

➽ Permainan ini mengajarkan bagaimana bekerja sama dengan baik, fokus, dan disiplin



6.      Main Gatrik
Salah satu permainan tradisional yang juga populer di antranya Gatrik. Permainan ini menggunakana lat dari dua potongan bambu. Biasanya permainan dengan kerlompok yang teridi dari dua kelompok.
Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu, lalu dipukul oleh tongkat bambu. Diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin. Pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali, sampai suatu saat pukulannya tidak mengenai/luput/meleset dari bambu kecil tersebut.

➽ Permainan ini mempunyai pesan moral, yaitu untuk meraih kesuksesan dibutuhkan usaha keras dan pantang menyerah.
  
7.      Main Oray Orayan
Ular Naga atau oray-orayan adalah salah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu sore. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih. Jika dimainkan di Sunda ada lagu (kawih) yang mengiringi permainan tersebut.

Gambar anak-anak sedang bermain oray-orayan

➽ Filosofi dari permainan ini kerjasama antar tim  saling menjaga agar tak menjadi kalah.  

8.      Main Congklak
Gambar permainan congklak
Siapa yang tak kenal dengan prmainan congklak. Permainan yang biasanya identik dengan dunia anak wanita, meski ada juga laki-laki yang memainkannya. Tak hanya di wilayah  Sunda, permainan ini juga ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Biasanya menggunakan sejenis cangkang kerang sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

➽ Permainan ini konon sudah ada sejak ribuan---ratusan lalu dan menjadi permainan favorit para puteri raja. Permainan ini mengajarkan akan pentingnya kesabaran dan toleransi.

(Diambil dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar