Senin, 15 Mei 2017

PENINGGALAN BELANDA DI BOGOR


Kota Bogor memang kota kaya sejarah. Peninggalan sejarah yang berbentuk benda cagar budaya misalnya bangunan era kolonial terhitung bantyak. Tak kurang ada 487 benda cagar budaya baik yang berupa peralatan dan benda seperti lukisan, alat jahit, mesin pemotong, keramik, lampu maupun gedung dengan bangunan lainnya dari sekitar 600 yang telah di-data oleh Dinas Kebudayaan Kota Bogor. Jumlah tersebut belum dihitung dengan 27 Benda Cagar Budaya yang telah mendapat surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Diantara 27 itu benda cagar budaya, adalah sejumlah bangunan peninggalan Belanda. Yuk kita lihat apa saja bangunan tinggalan di masa Kolonial ? 

1. Lapas Paledang
Gambar Penampakan Lapas Bogor

Lapas Paledang sudah digunakan sejak jaman kolonial, yaitu tahun 1906.Lapas Paledang berada persis di dekat jembatan penyeberangan menuju Stasiun kereta api Bogor terletak di Jalan Juanda. 

2. Stasiun Kereta Api Bogor 

Gambar Tampak depan stasiun bogor
Perjalanan kereta api dari Jakarta-bogor akan berhenti di Stasiun Bogor. Stasiun ini terasa berbeda dari stasiun-stasiun lainnya. Stasiun Bogor merupakan salah satu stasiun tertua yang dimiliki kota Bogor, Jawa Barat. Stasiun kereta api Buitenzorg (Nama Bogor tempo dulu) dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Staatsspoorwegen pada tahun 1872 dan mulai dibuka pada 1873 sebagai stasiun terakhir untuk jalur Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor).

Pembukaan jalur ini untuk mempersingkat perjalanan Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor) yang saat itu masih menggunakan kereta kuda untuk melayani penumpang. Semakin meningkatnya jumlah penumpang yang hilir-mudik Bogor-Jakarta (Jakarta-Bogor) maupun sebaliknya diperlukan ruang-ruang lebih besar agar bisa menampung banyak orang. Karena itu pada 1881, stasiun Bogor diperluas. Salah satu ruangan di stasiun ini terdapat prasasti yang didirikan pada 1881. Prasasti itu terbuat dari marmer sebagai persembahan karyawan sebagai ucapan selamat pagi terhadap D Marschalk yang memasuki masa pensiun atas jasanya mengembangkan perkeretaapian di Pulau Jawa.
Setiap hari stasiun Bogor melayani rute perjalanan berbagai tujuan. Terdiri dari KRL (Kereta Rel Listrik) dengan lintasan Bogor-Jakarta, Bogor-Tanah Abang, Bogor-Depok, Bogor Angke dan Bogor-Serpong.

3. Monumen dan Museum Peta

Gambar Museum Peta tampak depan
Museum PETA (Pembela Tanah Air) berada di Jalan Jend Sudirman No 35. Selurusan dengan Istana Bogor ke arah Warung Jambu, Air Mancur dan gedung olah raga. Tempat ini menjadi lokasi pelatihan bagi para pemuda yang mauk dalam Pembela Tanah Air “PETA”  yang dilatih tentara Jepang. Kelak para pemuda tersebut menjadi tentara terlatih pribumi pertama Indonesia dan menjadi ujung tombak perjuangan dan cikal bakal TNI. Gedung ini sebelumnya didirikan tahun 1745 sebagai maraksa militer oleh KNIL (Koninklijk Nederlandsche Indie Leger) alias tentara Hindia Belanda. Sejak 1995, dijadikan Museum PETA, dengan peletakan batu pertama pembangunan pada tahun 1993  oleh Alm. Umar Wirahadikusumah, Wapres RI, yang juga sesepuh PETA.

4. Kantor Pos Juanda

Gambar kantor pos Bogor peninggalan Belanda
Sesuai namanya, kantor pos ini berada di Jalan Juanda, Bogor. Kantor pos ini juga merupakan kantor pos besar/utama di Bogor sejak dulu hingga sekarang.  Kantor Pos besar tersebut dulu adalah Gereja pertama di Kota Bogor, dibangun tahun 1845 dan digunakan bergantian oleh pemeluk Katolik maupun Protestan. Namun karena sudah banyak penduduk dan masing-masing membuat gereja sendiri, yaitu Gereja Katedral untuk Katolik dan Gereja Zebaoth untuk Protestan di lokasi yang tak jauh, maka Pemerintah Belanda menjadikannya kantor pos, terutama karena letaknya yang strategis di dekat Jalan Pos atau Post Weg.

5. Museum Zoologi
Gambar tampak depan museum Zoologi Bogor
Museum Zoologi Bogor berlokasi persis di samping Pintu Masuk Utama Kebun Raya Bogor. Museum ini didirikan tahun 1894 bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium, digagas oleh J.C. Koningsberger, ahli botani jerman. Pada tahun 1906, museum ini berubah nama menjadi Zoologisc Museum and Wekplaats, dan empat tahun kemudian, berganti lagi menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium. Nah, pada masa kemerdekaan, museum ini diberi nama Museum Zoologicum Bogoriense, dan pasca 1947 pemerintah mengganti nama menjadi bahasa Indonesia bernama Museum Zoologi Bogor. Sesuai namanya, koleksi fauna di museum ini terhitung lengkap. Ada 24 ruangan yang berisi koleksi spesies fauna mulai mamalia, ikan, burung, reptil, moluska dan serangga-serangga.

6. Gereja Zebaoth dan Gereja Katedral

Gereja Katedral
Dua gereja ini merupakan gereja yang menjadi tempat umat Kristiani beribada hingga sekarang. Gereja Katedral untuk Katolik, dan Gereja Zebaoth untuk Protestan. Gereja Katedral yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, di pertigaan pangkal jalan sebelum Taman topi dan di samping bangunan SMP/SMA 1 Bogor dibangun 1896, dari pekarangan luas dan menjadi sentra kegiatan umat katolik di Bogor dan sekitarnya. 

Gambar Gereja Zebaoth

Sedangkan Gereja Zebaoth yang juga populer disebut “gereja ayam” karena patung ayam di puncak menaranya ini dibangun tahun 1920 dan pada tahun 1948 dialihkan ke Sinode GPIB dari kepengurusan Belanda. Lokasi Gereja Zebaoth juga tak jau dari kompleks Istana dan Kebun Raya serta bangunan SMP SMA 1 yang juga cagar budaya peninggalan yang penting di kota bogor.

7. Makam Raden Saleh
Raden Saleh merupakan pelukis ternama asal Indonesia yang diakui dunia.  Jika kamu ingat lukisan Pangeran Diponegoro yang ditangkap Belanda, itu karya beliau. Meninggal tahun 1880 dan dimakamkan di Bogor, banyak orang bogor sendiri tidak tahu. Bahkan tak tahu siapa Raden Saleh. Pemakaman yang berada didalam gang sempit pun terhimpit oleh pemukiman padat. Jadi, ini tantangan kita semua untuk mengenal banyak tokoh yang mengharumkan bangsa ini, termasuk di bidang seni budaya.

Gambar Makam Raden Shaleh di Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar